Selasa, 26 Oktober 2010

Blog EntryKiamat Empat GalaksiAug 25, '07 12:29 AM
for everyone
"Empat galaksi besar saling bertabrakan,
Kedahsyatan tubrukan, membuat bintang-bintang terlempar seperti serpih"

Awal Agustus ini dunia astronomi dikejutkan sebuah kejadian luar biasa. Empat galaksi besar yang berada di cluster galaksi CL0958+4702, berjarak 5 miliar tahun cahaya dari bumi saling bertabrakan. Tabrakan itu merobek jala-jala galaksi. Menceraiberaikan bintang, planet dan semua benda yang ada di dalam empat galaksi itu. Mengacaukan arah gravitasi dan lintasan orbit tiap benda di dalamnya. Dahsyatnya tabrakan ini bisa dimisalkan dengan empat gelas kaca berisi pasir yang saling ditubrukkan dengan kecepatan tinggi. Ribuan bahkan jutaan butir pasir akan terlempar ke segala arah, berikut serpih-serpih kaca gelas. Kedengarannya menyeramkan ya? Mirip kiamat. Tapi peristiwa yang direkam oleh Teleskop Angkasa Spitzer milik NASA ini bukanlah akhir dari kehidupan empat galaksi itu. Sebaliknya, mereka justru akan bergabung dan membentuk sebuah galaksi baru yang berukuran sepuluh kali Galaksi Bima Sakti.  Melalui Teleskop Spitzer, para astronom ini tengah menyaksikan sebuah kehidupan baru lahir dan bertumbuh di alam semesta. Luar biasa

Kelahiran Galaksi

Bagaimana sebuah galaksi lahir, masih merupakan misteri. Namun, Stephen Hawking, fisikawan terbesar abad 20 mengungkapkan, galaksi mungkin lahir dari proses pengembangan alam semesta. Ketika alam terbentuk dan mengembang, di beberapa tempat akan terjadi perbedaan kerapatan (massa). Gravitasi menyebabkan daerah yang berkerapatan tinggi makin lambat mengembang dan mulai memampat (berkontraksi). Pemampatan inilah yang akhirnya melahirkan galaksi-galaksi.
Dalam tumbuh kembangnya, galaksi-galaksi ini akan saling mendekat dan bergabung. Galaksi yang bermassa lebih besar akan menghisap galaksi bermassa kecil. Bintang dan planet-planet akan terhisap masuk mirip mirip mie yang dihisap masuk mulut. Beberapa di antara galaksi juga akan saling menabrak dan membentuk satu galaksi baru.
Menurut  hasil penelitian astronom Van Dokkum dan rekan-rekannya, diketahui 53 persen dari 126 galaksi terbesar yang berada pada jarak kurang dari 1 milyar cahaya dari Bima Sakti mempunyai bentuk tidak simetris. Ini merupakan petunjuk telah terjadi penggabungan pada galaksi-galaksi itu.
"Bila Anda mengamati simulasi komputer bagaimana penggabungan terjadi, maka terlihat gaya gravitasi menciptakan jalur bintang yang terkoyak dari penggabungan," Van Dokkum menjelaskan,"Bentuk yang tidak biasa ini bisa menjadi petunjuk bahwa telah ada gangguan terhadap mereka."

Setelah Tabrakan

Lalu apa yang akan terjadi pada empat galaksi yang saling menabrak di cluster CL0958+4702 awal bulan ini? Indikasi paling kuat adalah, akan munculnya lubang hitam. Kekuatan goncangan akibat tumbukan antar galaksi akan menimbulkan gelombang kejut. Merubah kedudukan sebagian besar bintang-bintang raksasa menjadi tidak beraturan. Dalam perjalanannya selama jutaan tahun kemudian akan berevolusi menjadi bintang-bintang neutron atau lubang hitam.
(nationalgeographic/kompas.com/tempo/Maya)

Lubang Hitam
Lubang hitam (black hole) merupakan salah satu misteri alam semesta yang belum terpecahkan hingga sekarang. Bahkan fisikawan sekaliber Stephen Hawking saja sampai perlu waktu 30 tahun untuk merevisi teori awalnya tentang lubang hitam. Itupun belum terjelaskan secara maksimal.
Lubang hitam terbentuk ketika sebuah bintang yang besar dan padat (masif, berukuran 8-100 kali massa matahari) meredup dan mati dengan membakar seluruh tenaga nuklirnya. Saat itu terjadi reaksi fusi nuklir pada pusatnya yang membuat partikel-partikel gas tidak tertarik ke pusat bintang oleh gravitasinya sendiri. Jika bahan bakar reaksi fusi habis, gaya dorong ke luar tidak lagi dihasilkan. Akibatnya, partikel-partikel gas akan tersedot ke pusat gravitasi dan menekan seluruh massa bintang jadi lubang hitam. Gravitasi yang dihasilkan sangat kuat. Saking kuatnya, bahkan bisa menyedot apa saja, bahkan cahaya. Benda ini sangat gelap, sehingga sulit dilihat. Astronom hanya bisa mengetahui keberadaan lubang hitam dari benda-benda yang mengitarinya. Bila ada bintang mengelilingi sesuatu yang tak kelihatan, bisa diprediksikan, itulah lubang hitam. Lubang hitam terdekat dari kita bernama Cygnus X-1, ditemukan tahun 1971. Letaknya di konstelasi Cygnus.
Sampai saat ini Lubang Hitam merupakan objek terkuat di jagad raya. Jika kamu mendekati Lubang Hitam, hanya dari jarak 600 ribu km dari pusatnya saja, gravitasi akan langsung menarikmu. Semakin mendekati pusatnya, daya tarik itu semakin kuat. Kekuatan tarikannya bahkan mampu merobek tubuh tanpa disadari. (cdc.eng.ui/fisikanet/fokus.co.id/geeks.netindonesia/Maya)

Bahkan Galaksi pun Tawaf

Galaksi-galaksi di alam semesta, telah melewati proses tumbuh kembang selama miliaran tahun. Setelah alam tercipta melalui sebuah ledakan besar (Big Bang), benda-benda langit mulai terbentuk. Debu-debu dan gas berkumpul, berputar cepat, berpendar atau memadat hingga akhirnya menjadi bintang dan planet. Benda langit yang bermassa lebih besar menarik yang bermassa kecil untuk bergabung dengannya. Ada kalanya benda bermassa kecil ini melawan si besar, tidak mau ikut bergabung. Akhirnya terjadilah tarik menarik antara keduanya. Tarik menarik ini memaksa si kecil mengelilingi si besar. Inilah yang kita sebut lintasan orbit. Sebagai contoh, matahari merupakan benda langit bermassa paling besar di tata surya kita. Planet-planet disekelilingnya, sebagai yang bermassa kecil mengorbit matahari. Sedangkan bulan mengorbit bumi, karena massanya lebih kecil.
Ternyata matahari yang kita kenal ini juga mengorbit benda langit yang massanya lebih besar. Tak diketahui apa nama benda langit ini. Dalam perjalanan orbitnya, matahari membawa serta semua pasukannya (planet-planet dan satelit). Benda langit yang dikelilingi matahari ini pun mengorbit benda yang lebih besar lagi. Begitulah, setiap benda di langit seperti sudah diatur untuk melakukan tawaf (mengelilingi sesuatu seperti jemaah haji mengelilingi ka’bah).
Kita mengenal galaksi sebagai kumpulan bintang, planet dan benda-benda langit lain. Setiap galaksi tegak kukuh dan seimbang. Tak satupun dari anggotanya yang bercerai berai. Keseimbangan ini disebabkan oleh adanya materi gelap (dark matter) yang mengikat semua benda di galaksi. Disebut materi gelap, karena tak bisa dideteksi oleh penglihatan. Hanya bisa dirasakan kehadrannya lewat atom-atom yang dikandungnya.
Materi gelap ini menyertai galaksi dalam perjalanannya. Jangan salah lho, milyaran galaksi di alam ini juga mengorbit sesuatu yang massanya lebih besar. Dalam perjalanannya, terkadang lintasan galaksi-galaksi ini saling memotong hingga terjadilah tabrakan. Tabrakan ini akan menceraiberaikan seluruh penghuni galaksi. Memunculkan galaksi baru yang lebih besar. Ada satu galaksi yang dibentuk dari puluhan tabrakan atau penggabungan. Galaksi superbesar ini dinamai Galaksi Monster.
  

Intip-Intip Galaksi

Banyak hal menarik seputar galaksi. Yuk kita lihat beberapa di antaranya.
Ternyata ada juga galaksi yang nggak punya bintang en planet. Lho, kok bisa? Ya, bisa lah. Suka-suka penciptanya dong, mau bikin yang ada bintang maupun enggak Beberapa waktu lalu para astronom dari Universitas Cardiff menemukan sebuah galaksi gelap. Saking gelapnya cuma bisa didetaksi oleh gelombang radio. Jaraknya sekitar 50 juta tahun cahaya dari bumi. Terletak di gugusan galaksi Virgo. Di galaksi ini, peneliti menemukan massa atom-atom hidrogen yang besarnya ratusan juta kali massa matahari. Galaksi misterius itu dinamai VIRGOHI21.
Ada beberapa bentuk galaksi. Yakni elips, spiral dan irrengular (tidak beraturan). Ada juga ada diantara galaksi itu yang berbentuk berudu, dinamakan Galaksi Berudu. Sebenarnya galaksi itu awalnya berbentuk ellips. Namun, karena bertabrakan dengan galaksi lain, akhirnya salah satu lengan spiralnya menjadi panjang menyerupai ekor berudu.
Bima Sakti alias Milky Way adalah nama galaksi tempat Bumi tinggal. Galaksi ini berbentuk spiral. Panjang diameternya adalah 100.000 tahun cahaya. Jumlah bintang-bintang di dalamnya diperkirakan mencapai 300 juta bintang. Wah, luar biasa besar ya. Satu galaksi saja bintangnya sebanyak itu. Lalu seberapa besar jagad ini? Jumlah galaksinya saja konon mencapai miliaran.
Saat ini Galaksi Bima Sakti tengah ‘melahap’ galaksi Sagitarius yang massanya 10.000 kali lebih kecil. Para penghuni galaksi ini sedikti demi sedikit tercerai berai, lalu ditelan oleh galaksi kita.
Tahun cahaya adalah satuan panjang yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun melewati ruang hampa udara. Satu tahun cahaya sama dengan 9,4607x1012 km. Konon, alam semesta yang dapat diamati radiusnya sekitar 13.700.000.000 tahun cahaya.
Galaksi Bima Sakti akan bertabrakan dengan Galaksi Andromeda yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Cemas? Jangan dulu, karena terjadinya masih empat miliar tahun lagi.
The Bear's realm
The dominant constellation on this map is Ursa Major the Great Bear. Because this region is far from the Milky Way — where star clusters and nebulae abound — most of the great deep-sky objects here are galaxies. If you don't have a go-to telescope, the seven stars of the Big Dipper can help you find these objects.
The dominant constellation on this map is Ursa Major the Great Bear. Because this region is far from the Milky Way — where star clusters and nebulae abound — most of the great deep-sky objects here are galaxies. If you don't have a go-to telescope, the seven stars of the Big Dipper can help you find these objects.Start with the galaxies on Messier's list: Bode's Galaxy (M81), the Cigar Galaxy (M82), M101, M108, and M109. An eyepiece/telescope combination that provides a field of view wider than ½° will catch both M81 and M82. Higher magnifications will reveal a large core and tight, graceful spiral arms in M81, and a wide, dark lane and splotchy bright areas in M82.

Many large spiral galaxies have up to a dozen nearby galaxies that, with the primary object, form a group. The M81 Group lies 11 million light-years away and counts about a dozen galaxies. To see them, use an 8-inch or larger scope from a dark site. On the other side of M81 from M82 is NGC 3077, a 10th-magnitude spiral.

It's worth finding the Owl Nebula (M97), a bright planetary nebula in Ursa Major. Under a dark sky, a 4-inch or larger telescope will show the Owl's face, which contains two round, dark areas (the "eyes"). The Owl is a low-surface-brightness object that, except for a bit of a mottled surface, doesn't have a lot of detail.

The most famous double star in the sky lies at the bend of the Big Dipper's handle, and you don't need a telescope to see it. Alcor (80 Ursae Majoris) and Mizar (Zeta Ursae Majoris) once were a vision test for Roman soldiers. Mizar itself, however, is a much closer double star with a separation of only 14".
Spiral galaxy M101 is located in the constellation Ursa Major.
George Jacoby, Bruce Bohannan, Mark Hanna/NOAO/AURA/NSF

Senin, 25 Oktober 2010

Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-9

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.
Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Candi BorobudurKata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur

Arsitektur Candi BorobudurCandi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.
Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.

Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.
Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.